Kalimat, Kalimat Efektif dan Sintaksis
1.
Kalimat
ü Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,
disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
ü Kalimat adalah satuan sintaksis yang
disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan
konjungsi bila diperlukan, dan disertai dengan intonasi final.
ü Gabungan
dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.
Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK : – Subjek / Subyek (S) – Predikat
(P) – Objek / Obyek (O) – Keterangan (K)
Contoh :
1. Di
perpustakaan kami membaca buku itu.
2. Kami
membaca buku itu di perpustakaan.
3. Karya tulis ilmiah remaja diperlombakan
setiap bulan.
4. Buku petunjuk penulisan karangan ilmiah
telah beredar dikalangan masyarakat.
2.
Kalimat
efektif
ü Kalimat efektif ialah kalimat yang
memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau
penulis.
ü Pengertian
kalimat efektif: adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang
disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
ü Sebuah kalimat efektif mempunyai
ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan
struktur, keparalelan bentuk,
ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1.
Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek,
predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh :
ü Amara
pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak
efektif)
ü Amara pergi ke sekolah,
kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2.
Kecermatan dalam Pemilihan
dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat
efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh :
ü Mahasiswi
perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
ü Mahasiswi yang kuliah
di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.
Kehematan
Kehematan dalam kalimat
efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain
yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh :
ü
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar
bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
ü
Karena
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4.
Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh :
ü
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara
ini. (tidak efektif).
ü
Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif).
5.
Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga
informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
ü
Kita harus dapat mengembalikan
kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa
kemanusiaan itu. (tidak efektif).
ü
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah
meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif).
6.
Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
ü
Kakak menolong anak itu
dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif).
ü
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif).
ü
Harga sembako dibekukan
atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif).
ü
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif).
3.
Kalimat
sintaksis
ü Sintaksis adalah menempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
ü
Sintaksis
menurut Ramlan (1981:1) mengatakan” sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.
ü
Secara
umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P),
objek (O), dan keterangan. Menurut Verhar (1978) fungsi-fungsi sintaksis itu
yang terdiri dari unsur-unsur S, P, O, dan K itu merupakan “kotak-kotak kosong”
atau “tempat-tempat kosong” yang tidak mempunyai arti apa-apa karenan
kekosongannya. Tempat-tempat kosong itu akan diisi oleh sesuatu yang berupa
kategori dan memiliki peranan tertentu.
ü Istilah sintaksis berasal dari bahasa Belanda yaitu syntaxis. Dalam
bahasa Inggris terdapat istilah Syntax. Ada banyak pendapat para ahli tentang
sintaksis.
1.
Sintaksis adalah telaah
mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan
kata menjadi kalimat.
2.
Sintaksis merupakan
analisis mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan
bentuk-bentuk bebas.
3.
Sintaksis merupakan bagian
dari tata bahasa yang membicarakan struktur frasa dan kalimat.
Contoh :
1.
Seorang pelajar sedang
belajar di perpustakaan.
Kalimat di atas terdiri dari satu klausa yang terdiri dari S (seorang
pelajar), P (sedang belajar), dan KET (di perpustakaan). Tiap-tiap fungsi dalam
klausa itu terdiri dari satuan yang disebut frase (seorang pelajar, sedang belajar, dan di perpustakaan).
2. Nenek
melirik kakek tadi pagi.
Tempat kosong yang
bernama subjek disi oleh kata nenek yang berkategori nomina, tempat
kosong yang bernama predikat diisi oleh kata melirik yang
berkategori verba, tempat kosong yang bernama objek diisi oleh kata kakek
yang berkategori nomina, dan tempat kosong yang bernama keterangan diisi
oleh frasa tadi pagi yang berkategori nomina.
Daftar Pustaka.